Anita Yasmin Ingatkan Masyarakat Agar Merawat Semangat Perjuangan Bung Karno

oleh -101 Dilihat

Jambioke.com- Bertepatan dengan bulan Bung Karno, Ketua DPRD Kabupaten Batanghari Anita Yasmin, mengingatkan pentingnya merawat semangat perjuangan yang digelorakan Soekarno Presiden pertama RI.

“Itu sebabnya, bulan Juni dikenang sebagai Bulan Bung Karno. Mengutip pesan Bung Karno, kita warisi apinya, jangan abunya,” kata Anita Sabtu (8/6/2024).

Menurutnya langkah menumbuhkan kesejahteraan itu kini terus dilakukan melalui segala bentuk kebijakan pemerintah, mulai tingkat daerah, provinsi, hingga nasional, termasuk di Kabupaten Batanghari.

Seperti Pemerintah Kabupaten Batanghari, lanjutnya, menyamakan semangat perjuangan Bung Karno dan dinamika persoalan yang muncul seiring perkembangan zaman.

Beberapa kebijakan itu misalnya, pembebasan biaya pendidikan dan bantuan seragam bagi pelajar dari keluarga miskin SD dan SMP negeri. Kemudian, di bidang kesehatan, biaya pengobatan gratis dengan perbaikan kualitas pelayanan kesehatan.

Pemerintah dan warga masyarakat juga terus bekerjasama mengentas kemiskinan, pembenahan kampung-kampung, perbaikan rumah tidak layak huni, dan membuka ruang publik bagi masyarakat.

“Batanghari terus tumbuh dan dijaga sebagai kabupaten yang maju, nyaman, dan dihuni beragam penduduk. Toleransi dan gotong royong telah menjiwai, “ucapnya.

Diceritakannya, sekarang rumah kelahiran Bung Karno sudah menjadi museum, setelah dibeli pemkot Surabaya saat Hari Ulang Tahun ke-75 Republik Indonesia, pada 17 Agustus 2020 lalu.

Rumah yang berlokasi satu rangkaian wisata sejarah dengan kediaman tokoh nasional Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang juga menjadi rumah kos Soekarno, di Jalan Peneleh Gang 7 nomor 29-31.

“Bung Karno adalah arek Suroboyo. Beliau lahir dan tumbuh di kota yang kultur masyarakatnya egaliter, blak-blakan, penuh persaudaraan. Karakter ini ikut membentuk dirinya, pikiran dan gagasan-gagasannya,” ucapnya.

Anita mengingatkan, Bung Karno pernah menyebut Surabaya dapur nasionalisme Indonesia. Kota ini pun menjadi tempat pembentukan gagasan Indonesia di masa pemerintahan kolonial Belanda.

Surabaya tercatat dalam ingatan publik sebagai kota yang memainkan peran penting dalam pembentukan kesadaran sebagai bangsa merdeka, dan bebas dari belenggu penjajahan.

“Ada sejumlah peristiwa besar di Surabaya, salah satunya pertempuran 10 Nopember 1945 di awal kemerdekaan Indonesia, yang setiap tahun diperingati sebagai Hari Pahlawan,” tuturnya.

“Peristiwa heroik itu didahului dengan perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit dan dicetuskannya Resolusi Jihad oleh para ulama, yang membakar perlawanan hebat dari rakyat terhadap tentara sekutu,” lanjutnya.

Anita berharap semangat dari Soekarno terus hidup, sekalipun zaman terus berganti. “Iya, kita di kabupaten Batanghari ini juga harus mengikuti jejak dan semangat Perjuangan Bung Karno. Perjuangan kita sekarang yakni berjuang untuk hidup tentram dan damai,”tutup Anita Yasmin.

No More Posts Available.

No more pages to load.