Jambioke.com- Parah!! Baru hitungan hari siap dikerjakan Proyek Rekonstruksi Jalan Protokol lokasi depan Gedung Nasional oleh CV. Abbiyu Bangun Konstruksi ditemukan banyak yang terlepas dan berserakan.
Ini akibat pasangan batu andesit asal dikerjakan pihak pelaksana dan kurang pengawasan, PPK, PPTK dan Konsultan Pengawas. Sehingga hasilnya tak sesuai perencanaan, pihak terkait harus diperiksa agar uang APBD Pemkot Sungai Penuh tidak sia-sia.
Diketahui proyek ini merupakan kegiatan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kota Sungai Penuh Provinsi Jambi, dari awal memang sudah sering disorot, baik kalangan media maupun Warga Pasar Sungai Penuh, fisik pekerjaannya disinyalir cacat mutu dan gagal konstruksi.
Informasi berhasil diperoleh dari sumber media ini, Minggu (31/12/2023) pukul 17:50 WIB, menyebutkan pekerjaan fisik yang baru hitungan hari itu sudah rusak karena gagal konstruksi.
“Pali berapa nian pekerjaan pasangan batu andesit di jalan protokol depan gedung nasional sudah rusak.
“Batu andesit sudah banyak terlepas, ini akibat mutu dan kualitas kontruksi yang dikerjakan asal-asalan oleh kontraktor CV.Abbiyu Bangun Konstruksi.
Ini buktinya, baru siap dikerjakan dan mungkin kontraktornya sudah mencairkan uang tarman proyek 100 persen, sekarang kita lihat hasil pekerjaan bikin Warga Pasar Sungai Penuh dan Walikota Ahmadi serta Kadis PU kecewa,”ujar sumber .
Untuk diketahui, tender proyek yang bersumber dana dari APBD 2023 ini, nilai Pagu/HPS sebesar Rp.900 Juta. Tender dimenangkan CV. Abbiyu Bangun Konstruksi dengan harga penawaran Rp.889.990.792,41.
Perusahaan CV. ABBIYU BANGUN KONSTRUKSI beralamatkan di Pasar Senin Kelurahan Pasar Senin – Kerinci (Kab.Kerinci) Jambi.
Sejak awal proyek ini menuai sorotan warga yang melintasi jalan tersebut, karena hasil pekerjaan proyek ini tampak bergelombang dan longgar, sehingga jika dilewati kendaraan roda empat mengeluarkan bunyi dan bergetar.
Dari pantauan disepanjang jalan Gedung Nasional, batu-batu yang terpasang dari depan Rumah Dinas Wakil Walikota – depan Taman Tugu 17 terlihat bergelombang.
Bahkan menurut Andi (35) salah seorang warga yang ditemui di jalan depan Gedung Nasional, bergelombang dan longgarnya pemasangan batu andesit.
“Kemungkinan penguncian batu andesit yang tidak kuat, atau landasan tanan tidak rata, bisa jadi batu andesit ini mengeluarkan suara dan getaran saat mobil melintas diatasnya,”jelasnya.
Selain Andi, Eri salah satu Warga Pasar Sungai Penuh kepada media ini .Sabtu (9/12/2023) menyebutkan bahwa pasangan batu andesit harus kontraktor yang profesional dan pernah mengerjakannya.
“Lokasi proyek konstruksi ini kan dipusat jantung Kota Sungai Penuh, ribuan mata warga pasar akan tertuju dengan hasil pekerjaan ini.
“Disini kita berharap agar pihak pengawas, konsultan, PPK dan Dinas PU untuk lebih hati-hati dan teliti menerima hasil pekerja ini,”tegasnya.
Ditambahkannya lagi, Lokasi Konstruksi Jalan Protokol tidak sembarangan dilewati, bahkan lokasi ini tempat para petinggi, Pejabat Pemerintah Kota Sungai Penuh melakukan upacara hari-hari Nasional.
“Tim berwenang dari Dinas PU Sungai Penuh harus teliti jika tidak ingin jadi cemoohan warga pasar dan dibongkar kembali oleh pak Wako Ahmadi Zubir,”ujarnya.
Tak heran jika, Andi pun menyayangkan rencana awal Pemkot Sungai Penuh yang membuat jalan depan Gedung Nasional dengan batu andesit, padahal jumlah kendaraan yang melintas dikawasan tersebut dan juga kendaraan yang terparkir di jalan itu cukup banyak.
Selain cacat mutu dan gagal konstruksi, hasil pekerjaan yang terkesan amburadul diminta banyak kalangan untuk dibongkar ulang, karena pekerjaan ini dipusat jantung kota.
Kejanggalan lain, badan jalan dengan batu hitam tersebut sama tinggi dengan trotoar, sehingga menutupi saluran air yang masuk kedalam drainase yang perlu dibongkar dan tata ulang.(die)